03 Oct 2024
kembali ke listBoyolali, 03 Oktober 2024 – PT Angkasa Pura Indonesia (Injourney Airports) Kantor Cabang Bandara Adi Soemarmo menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke 118 berskala penuh pada Kamis (3/10) untuk menguji kesigapan dan kemampuan seluruh personel dalam menjalankan Standard Operating Procedur (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
Direktur Operasi InJourney Airports, Wendo Asrul Rose menekankan fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando dari antar unit kerja hingga antar instansi di bandara saat pelaksanaan latihan PKD berlangsung. “Sebagai pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia, InJourney Airports memiliki peran penting untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan dengan berbagai upaya, dimana salah satunya adalah melalui latihan PKD sebagai upaya antisipasi agar selalu siap dan sigap, baik dari segi kesiapan personel, fasilitas, maupun dokumen yang dimiliki bandara,” jelasnya.
Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.
Mengusung tema “Dengan Semangat Kolaborasi Meningkatkan Koordinasi, Komunikasi, dan Komando untuk Menjadi Pengelola Bandara Terbaik di Dunia” InJourney Airports berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan personel dalam menghadapi setiap risiko, ancaman, serta gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk dapat melakukan pertolongan dan evakuasi dalam keadaan darurat.
“Meskipun simulasi PKD ini menggunakan skenario, simulasi latihan ini mendekati kondisi nyata seperti terjadinya keadaan darurat di bandara, sehingga seluruh personel melaksanakannya sesuai dengan dokumen dan SOP keadaan darurat,” ujar General Manager Bandara Adi Soemarmo, Erick Rofiq Nurdin.
Latihan PKD yang dilaksanakan di Bandara Adi Soemarmo terdiri atas tiga jenis latihan, yakni simulasi kecelakaan pesawat udara (aircraft accident exercise), simulasi ancaman keamanan di bandara (airport security exercise), dan simulasi kebakaran gedung (domestic fire exercise).
Aircraft Accident Exercise dilakukan di Bandara Adi Soemarmo saat pesawat Trulek Air tipe Airbus A330
– 200 dengan nomor penerbangan TA 924 rute Surabaya menuju Kulon Progo mengalami kerusakan
pada mesin sebelah kanan dan menyatakan declare emergency untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Adi Soemarmo. Pesawat Trulek Air yang mendarat darurat di Bandara Adi Soemarmo pukul
11.15 WIB melalui Runway 26, ketika touchdown badan pesawat mengalami crash dan berhenti di daerah D3 pada gridmap. Terdapat 250 orang penumpang dan 16 crew, sejumlah 243 orang selamat/luka ringan, 5 orang luka sedang, 15 orang luka berat, dan 3 orang meninggal dunia.
Pada Airport Security Exercise, disimulasikan terjadi pergerakan massa demonstrasi yang sebelumnya berada di Balai Kota Surakarta menuju Bandara Adi Soemarmo. Dalam simulasi tersebut, General Manager meningkatkan status keamanan bandara menjadi rawan (kuning) dan menyiapkan tim negosiator. Namun mediasi gagal dan massa demonstrasi berusaha untuk tetap masuk ke daerah keamanan terbatas, sehingga status keamanan ditingkatkan menjadi darurat (merah).
Sementara pada Domestic Fire Exercise, disimulasikan terjadi ledakan pada panel listrik di area stasiun Kereta Bandara. Tim Tanggap darurat segera melakukan proses evakuasi kepada seluruh pekerja dan penumpang yang berada di area stasiun kereta bandara.
Erick juga menambahkan dalam latihan PKD ini, pihaknya melibatkan personel bandara, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Darat, Kepolisian, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK), BASARNAS, Airnav, rumah sakit di sekitar area bandara, maskapai, serta para stakeholders terkait. “Meskipun melibatkan banyak pihak terkait, seluruh rangkaian kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan pelayanan kepada pengguna jasa bandara," pungkas Erick.