en id

Angkasa Pura I Gelar Workshop Pariwisata, Targetkan 500 Ribu Turis Kunjungi Solo Raya di Tahun 2025

13 Nov 2015

kembali ke list


KARANGANYAR - PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Adi Soemarmo Surakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Workshop Pariwisata bertema Collaborative Destination Development "500 Ribu Turis ­Kunjungi Solo Raya di 2025".Acara ini digelar di Lor In Hotel, Karanganyar, Kamis (12/11/2015).

Acara ini yang dikemas dalam bentuk diskusi panel ini dibuka oleh Plt. President Director PT Angkasa Pura I (Persero) Polana B Pramesti dan dihadiri oleh Bupati Karanganyar Yuliatmono. Diskusi panel menghadirkan panelis Marketing Manager Indonesia AirAsia Yohanes Heraldo, Business Strategy and Development Garuda Indonesia Dwi Hendratno, Kepala Dinas Pariwisata Surakarta Eny Tyasni Susana, Koordinator Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Raya Abdullah Suwarno, Ketua DPS Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Solo Raya Saryono, serta Plt. Aviation Marketing Group Head Angkasa Pura I Ahmad Syaugi Shahab.
 
"Acara ini bertujuan untuk merangsang percepatan infrastruktur, meningkatkan investasi baru di bidang travel and tourism, serta menyosialisasikan budaya masyarakat tourism friendly di wilayah Solo Raya. Semoga diskusi ini dapat menjadi momentum kolaborasi antar semua stakeholders pariwisata untuk menyiapkan Solo menjadi destinasi wisata yang vmatured. Sinergi antara pemerintah daerah, pelaku bisnis pariwisata, pihak maskapai, bandara, dan pendukung infrastruktur lainnya, diharapkan visi mendatangkan 500 ribu turis mancanegara ke Solo Raya pada tahun 2025 dapat tercapai," urai Polana.
 
Saat ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Solo Raya terbilang masih minim. Tahun 2013 tercatat baru sebanyak 17 ribu wisman yang mengunjungi Kota Solo. Jumlah ini turun menjadi 13 ribu wisman di tahun 2014."Dibutuhkan kinerja dan kordinasi yang erat antara pemda dan unsur-unsur pariwisata lainnya guna menarik minat para wisatawan untuk datang ke Solo," imbuh Polana.
 
Kegiatan yang dihadiri lebih dari seratus peserta yang terdiri dari para stakeholders pariwisata baik dari kalangan pemerintahan, agen perjalanan wisata, hotel, maskapai penerbangan, dan akademisi di Kota Solo dan sekitarnya. Acara ini menekankan pada diskusi untuk meningkatkan potensi Solo sebagai kota yang sangat prospektif dalam konteks perdagangan regional dan internasional, serta turisme. Mengingat letaknya yang strategis, yakni berada di tengah-tengah antara Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta, sudah sepatutnya Solo bisa menjadi kota persinggahan bagi wisatawan asing dan wisatawan dalam negeri saat menjelajahi destinasi wisata yang ada di Pulau Jawa. Apalagi, jarak tempuh Solo ke berbagai destinasi wisata favorit seperti Candi Borobudur dan Gunung Bromo dapat dijadikan potensi kedatangan turis ke Kota Batik itu.
 
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman mengatakan, pihaknya terus melakukan pembenahan dalam upaya peningkatan pelayanan kepada para wisatawan yang datang ke Surakarta. "Dengan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki oleh Bandara Adi Soemarmo yang mampu menampung 1,8 juta penumpang per tahun, diharapkan mampu mendukung upaya mendatangkan wisatawan asing untuk singgah dan berkunjung ke Solo Raya," imbuh Usman.